poltekkesyogyakarta.com – Saraf kejepit di leher itu nggak cuma bikin sakit, tapi juga bisa ganggu aktivitas harian. Mulai dari nyeri yang menjalar ke bahu sampai mati rasa di tangan, semua itu bisa bikin hari-hari kita jadi kurang produktif. Banyak orang yang baru sadar pentingnya menjaga leher setelah ngalamin gangguan kayak gini.
Sebagai penulis di poltekkesyogyakarta.com, aku jadi makin aware soal pentingnya pencegahan. Daripada nunggu sakit baru ke dokter, mending jaga kondisi tubuh dari sekarang. Nah, berikut ini ada 7 cara yang bisa kamu lakuin buat mencegah saraf kejepit di area leher, biar tubuh tetap enak dipakai dan kepala nggak nyut-nyutan tiap bangun pagi!
1. Jaga Postur Tubuh Saat Duduk dan Berdiri
Postur tubuh yang buruk jadi salah satu penyebab utama saraf kejepit di leher. Kebiasaan duduk bungkuk, nunduk terlalu lama, atau berdiri sambil condong ke satu sisi bisa bikin beban di tulang belakang nggak seimbang.
Biasain duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu rileks. Kalau kerja depan laptop, pastikan layarnya sejajar dengan mata, supaya leher nggak harus nunduk terus.
2. Hindari Tidur dengan Posisi yang Aneh
Tidur tengkurap atau pakai bantal yang terlalu tinggi bisa bikin posisi leher jadi nggak natural. Akhirnya, saraf di sekitar tulang leher bisa tertekan dan bikin sakit pas bangun tidur.
Coba ganti bantal ke yang punya bentuk ergonomis dan tidur dengan posisi miring atau telentang. Ini bisa bantu leher tetap rileks sepanjang malam.
3. Lakukan Peregangan Secara Rutin
Stretching ringan tiap pagi dan sebelum tidur bisa bantu jaga fleksibilitas otot dan sendi leher. Cukup gerakan kepala ke kanan, kiri, atas, bawah, dan sedikit rotasi leher secara perlahan.
Nggak perlu lama-lama, yang penting rutin. Ini juga bagus banget buat kamu yang kerja di depan komputer seharian.
4. Jangan Menahan Berat di Satu Bahu
Kebiasaan bawa tas berat di satu sisi bahu bisa bikin tekanan nggak merata di leher dan punggung. Kalau dilakukan terus-menerus, bisa ganggu struktur tulang dan menyebabkan saraf kejepit.
Pilih tas ransel dua tali atau ganti sisi secara berkala kalau memang harus pakai tas selempang.
5. Hindari Gerakan Mendadak di Leher
Misalnya, tiba-tiba nengok ke belakang dengan cepat atau narik kepala secara kasar pas stretching. Gerakan seperti ini berisiko bikin saraf ketarik atau kejepit tanpa kamu sadari.
Kalau mau stretching atau gerak, lakuin pelan-pelan dan dengan kontrol penuh. Jangan buru-buru, biar otot bisa ikut menyesuaikan.
6. Jaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih bisa ngasih tekanan ekstra ke seluruh tubuh, termasuk area leher. Tulang belakang bakal kerja lebih keras buat menopang tubuh, dan ini bisa meningkatkan risiko saraf kejepit.
Mulai dari pola makan sehat sampai olahraga rutin, semua bisa bantu kamu tetap di berat badan yang ideal dan menjaga tubuh tetap seimbang.
7. Hindari Stress Berlebihan
Stres bisa bikin otot-otot di leher dan bahu jadi tegang terus-menerus. Kalau dibiarkan, ketegangan ini bisa nyebabin nyeri, bahkan gangguan saraf.
Luangin waktu buat relaksasi, meditasi, atau sekadar ngopi santai sore-sore. Mental yang tenang bikin tubuh juga ikut rileks.
Penutup
Mencegah saraf terjepit di leher itu soal kebiasaan dan perhatian sama detail kecil. Mulai dari cara duduk, posisi tidur, sampai cara kamu bawa tas pun punya dampak besar. Kalau dilakukan konsisten, kamu bisa jaga leher tetap nyaman dan terhindar dari gangguan yang nggak perlu.
Di poltekkesyogyakarta.com, kami percaya bahwa kesehatan leher nggak boleh disepelekan. Yuk mulai jaga dari sekarang, sebelum tubuh kasih “teguran” yang nggak enak!