poltekkesyogyakarta.com – Menguap itu wajar, apalagi kalau lagi ngantuk berat, bosan, atau kurang oksigen. Tapi tahukah kamu kalau kebiasaan menguap yang terlalu sering dan dengan mulut yang terlalu lebar bisa bikin rahang terasa ngilu, pegal, bahkan bisa menyebabkan dislokasi? Iya, rahang kita punya batas bukaan tertentu, dan kalau dipaksa terus-menerus buka maksimal, efeknya bisa nggak main-main.
Di poltekkesyogyakarta.com, kami pernah bahas soal kasus-kasus ringan sampai serius yang berhubungan dengan rahang sakit setelah menguap. Dan ternyata, ada banyak langkah simpel yang bisa dilakukan supaya kamu tetap bisa menguap dengan nyaman tanpa bikin rahang bermasalah. Yuk, simak bareng-bareng cara-caranya!
1. Buka Mulut Seperlunya Saat Menguap
Kalau kamu termasuk orang yang suka menguap sampai mulut menganga lebar banget, sebaiknya mulai kontrol bukaan mulutmu. Buka mulut secukupnya saja, cukup untuk menghirup udara dan meredakan rasa kantuk. Nggak perlu sampai rasanya mau copot rahang.
Menahan bukaan yang terlalu lebar bisa mengurangi ketegangan pada sendi temporomandibular (TMJ), sehingga lebih aman untuk jangka panjang.
2. Topang Rahang dengan Tangan Saat Menguap
Cara ini terdengar sepele tapi efektif. Saat menguap, kamu bisa letakkan telapak tangan di bawah dagu atau sisi pipi untuk menahan tekanan. Ini bantu mengurangi gerakan ekstrem dari sendi rahang.
Biasakan menopang rahang ini terutama kalau kamu memang punya riwayat nyeri TMJ atau rahang yang gampang ngilu.
3. Lakukan Peregangan Rahang Ringan Tiap Hari
Salah satu penyebab rahang bisa terasa tegang setelah sering menguap adalah kurangnya elastisitas otot dan sendi. Makanya, kamu bisa lakukan peregangan ringan setiap hari untuk menjaga fleksibilitas.
Coba buka mulut perlahan, tahan lima detik, lalu tutup. Ulangi sebanyak lima sampai tujuh kali. Nggak makan waktu lama tapi manfaatnya lumayan besar buat mencegah kerusakan.
4. Perhatikan Postur Leher dan Kepala
Kalau kamu sering menguap sambil posisi kepala miring atau leher tertunduk, bisa-bisa tekanan ke rahang jadi lebih besar. Usahakan saat menguap, kepala tetap tegak dan rileks agar tekanan terdistribusi dengan baik dan nggak hanya tertumpu di rahang.
Postur yang salah juga bikin otot-otot leher ikut menegang dan itu bisa memperparah nyeri rahang, lho.
5. Hindari Menguap Berulang-ulang dengan Paksa
Kadang kita suka “ngajak” diri sendiri menguap cuma karena ngelihat orang lain ngantuk. Padahal, memicu menguap secara paksa bisa memperbesar risiko gerakan mulut yang berlebihan dan bikin rahang mudah lelah atau bergeser.
Kalau memang belum ngantuk, ya nggak perlu ikut-ikutan menguap, apalagi kalau mulut kamu tipe yang langsung terbuka maksimal tiap kali ngantuk.
6. Jaga Kelembapan Mulut dan Minum Air Cukup
Mulut yang kering bisa bikin otot rahang jadi tegang dan lebih gampang cedera saat menguap. Pastikan kamu minum cukup air setiap hari, terutama kalau aktivitasmu padat atau sering bicara seharian.
Selain bantu rahang, mulut yang lembap juga bikin kamu lebih jarang merasa ngantuk karena aliran oksigen lebih lancar.
7. Hindari Menguap Sambil Berbaring Miring
Menguap sambil tidur menyamping bisa menekan salah satu sisi rahang lebih kuat daripada sisi lainnya. Posisi ini juga memperbesar risiko gerakan rahang yang nggak seimbang.
Kalau kamu merasa pengen menguap sambil tiduran, coba ubah posisi ke terlentang sejenak agar distribusi tekanan tetap merata di sisi kiri dan kanan rahang.
8. Latihan Napas Dalam untuk Kurangi Frekuensi Menguap
Kadang-kadang, menguap terlalu sering bukan karena benar-benar ngantuk, tapi karena tubuh kekurangan oksigen. Latihan napas dalam bisa membantu meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh, sehingga kamu nggak merasa perlu menguap berkali-kali.
Ambil napas dalam lewat hidung, tahan 3 detik, lalu hembuskan perlahan dari mulut. Ulangi beberapa kali saat merasa mulai sering menguap.
9. Tidur yang Cukup dan Teratur
Penyebab paling umum dari menguap berlebihan tentu saja kurang tidur. Tidur yang cukup akan mengurangi refleks menguap berulang kali di siang hari. Usahakan tidur minimal 7 jam tiap malam dan hindari begadang terus-menerus.
Dengan tidur yang cukup, tubuh terasa lebih segar, dan rahang pun lebih jarang “dipaksa kerja” gara-gara menguap terus.
10. Konsultasi ke Dokter Kalau Rahang Sering Nyeri
Kalau kamu udah rutin mengalami nyeri atau bunyi ‘klik’ di rahang setiap kali menguap, sebaiknya konsultasikan ke dokter gigi atau dokter spesialis TMJ. Bisa jadi ada gangguan struktural pada sendi rahang yang perlu penanganan lebih lanjut.
Semakin cepat diketahui, semakin mudah juga perawatannya. Jangan tunggu sampai rahang terasa ngilu setiap hari baru cari bantuan, ya.
Penutup
Menguap itu alami, tapi tetap perlu hati-hati supaya nggak jadi penyebab kerusakan rahang. Dengan langkah-langkah kecil kayak yang udah dibahas tadi, kamu bisa tetap nyaman menguap tanpa harus takut rahang terasa kaku atau nyeri.
poltekkesyogyakarta.com selalu mendukung gaya hidup sehat dengan cara-cara sederhana tapi berdampak besar. Yuk, jaga rahang kita mulai dari sekarang, karena lebih baik mencegah daripada harus ke klinik karena rahang yang keseleo!