poltekkesyogyakarta.com – Nyeri dada itu bisa jadi hal yang bikin deg-degan, apalagi kalau muncul tiba-tiba. Rasanya langsung mikir “Jangan-jangan ini serangan jantung?” Padahal nggak semua nyeri dada itu berasal dari jantung, lho. Banyak juga kasus di mana ternyata penyebabnya cuma otot ketarik, postur tubuh yang buruk, atau bahkan stres.
Aku sendiri pernah ngalamin nyeri dada pas bangun tidur. Langsung panik, mikir yang aneh-aneh. Tapi setelah cek dan dicek, ternyata cuma otot yang kaku karena tidur miring di satu posisi terlalu lama. Nah, biar kamu nggak panik duluan dan bisa lebih peka sama sinyal tubuh, yuk kenali perbedaan antara nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung dan nyeri karena otot.
1. Lokasi Nyeri
Nyeri dada akibat jantung biasanya terasa di tengah dada, bisa menyebar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung. Sedangkan nyeri otot cenderung terasa di area tertentu dan bisa ditunjuk jelas, misalnya sisi kanan atau kiri dada.
Kalau kamu bisa bilang “sakitnya di titik ini,” besar kemungkinan itu nyeri otot. Tapi kalau sakitnya menyebar dan samar, patut lebih waspada.
2. Rasa Nyeri yang Dirasakan
Nyeri karena jantung sering digambarkan seperti ditekan, ditindih benda berat, atau nyeri seperti terbakar dari dalam. Sementara nyeri otot biasanya terasa tajam, menusuk, atau seperti otot tertarik.
Nyeri otot juga bisa muncul saat kamu menggerakkan tubuh atau mengangkat tangan, sedangkan nyeri jantung biasanya muncul tanpa dipicu oleh gerakan.
3. Durasi Nyeri
Nyeri jantung bisa bertahan lebih dari 10 menit, dan tidak langsung hilang meskipun kamu istirahat atau mengubah posisi tubuh. Kalau sudah 15–30 menit masih terasa dan makin berat, segera cari bantuan medis.
Nyeri otot biasanya hilang dengan istirahat atau kompres hangat, dan cenderung membaik dalam hitungan jam atau hari.
4. Respons terhadap Gerakan
Kalau kamu merasa nyeri makin terasa saat mengganti posisi duduk, membungkuk, atau menekan dada, itu lebih mengarah ke nyeri otot. Tapi kalau nyeri tetap sama walau kamu diam, bisa jadi itu bukan otot.
Coba juga tarik napas dalam-dalam. Kalau makin sakit saat napas, itu kemungkinan besar karena masalah otot atau pernapasan, bukan jantung.
5. Apakah Disertai Gejala Lain
Nyeri jantung sering datang barengan dengan gejala lain seperti mual, keringat dingin, pusing, sesak napas, atau jantung berdebar-debar. Nyeri otot biasanya berdiri sendiri tanpa disertai gejala sistemik lainnya.
Kalau kamu tiba-tiba ngerasa pusing dan lemas sambil dada terasa ditekan, jangan tunda, langsung cari pertolongan medis.
6. Kapan Nyeri Muncul
Nyeri jantung sering muncul saat kamu lagi aktivitas berat, jalan cepat, naik tangga, atau sedang stres emosional. Tapi begitu istirahat, kadang gejalanya bisa mereda sebentar.
Nyeri otot justru lebih sering muncul setelah olahraga, tidur dengan posisi salah, atau duduk terlalu lama di posisi tertentu.
7. Usia dan Riwayat Kesehatan
Kalau kamu berusia di atas 40 tahun dan punya riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes, risiko nyeri jantung lebih besar. Jangan abaikan nyeri dada meskipun terasa ringan.
Sebaliknya, kalau kamu masih muda, aktif, dan nyerinya terasa setelah angkat beban atau tidur tengkurap, kemungkinan besar itu cuma nyeri otot.
8. Apakah Nyeri Meningkat saat Stres
Stres bisa jadi pemicu keduanya, tapi pada orang dengan gangguan jantung, stres sering memicu nyeri dada yang serius. Kalau kamu ngerasa dada sesak tiap kali panik atau emosional, bisa jadi itu sinyal dari jantung.
Tapi kalau stres bikin kamu kaku di bahu, punggung, dan dada terasa tegang tapi langsung reda setelah tenang, itu cenderung karena otot.
9. Efek dari Obat
Nyeri jantung biasanya membaik dengan obat nitrogliserin (kalau kamu punya resep dari dokter). Tapi nyeri otot lebih cepat mereda dengan balsem, pijatan ringan, atau pereda nyeri biasa.
Kalau kamu minum obat jantung dan rasa sakitnya mereda, itu pertanda serius dan wajib diperiksa lanjut. Jangan anggap enteng.
10. Intuisi Tubuh Sendiri
Kadang tubuh kita sebenarnya tahu. Kalau kamu merasa nyerinya “nggak biasa”, terasa mengancam, atau bikin kamu panik—lebih baik langsung periksa ke dokter.
Lebih baik mencegah daripada telat. Kalau nyeri dada bikin kamu gelisah, apalagi muncul mendadak tanpa sebab yang jelas, jangan tunda buat cari pertolongan medis.
Penutup
Bedain nyeri dada karena jantung dan otot memang nggak selalu mudah, tapi dengan kenali pola, lokasi, dan respon tubuh, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan. Jangan buru-buru panik, tapi juga jangan terlalu santai kalau tanda-tandanya mencurigakan.
Tubuh kita punya cara sendiri buat kasih sinyal saat ada yang nggak beres. Yuk, lebih peka dan jangan ragu buat ngecek ke dokter kalau kamu merasa nggak yakin. Dada yang nyaman dan napas yang lega itu hak setiap orang—jadi, jaga baik-baik, ya!